Friday 20 February 2015

Drama integral "u" "du "


Akhir-akhir ini sedang suka mempelajari buku matematika 1 dari UT (Universitas Terbuka), makhlum saja semenjak masuk ke universitas ini 4 tahun yang lalu sampai sekarang belum mendapatkan KHS (kartu hasil studi) satupun. Bagimana tidak, lha wong selama ini ane itu gak pernah registrasi mata kuliah, hanya pernah sekali itupun saat pertama kali masuk / registrasi pertama kali. sebenarnya makhlum juga sih, karena saat itu ane sedang ambil double degree di universitas yang lain, jadinya triple degree sama si UT. Ceritanya panjang lain waktu ane certain, gimana jadinya kok malah sekarang kagak kesampaian degreenya itu, bahkan sampai nyasar ke perusahaan minyak Negara ini.  tapi memang jujur saja, saat belajar di UT rasanya berat sekali, ada dosennya saja cukup berat , ini kita belajar mandiri dengan materi seabrek dan materi yang menurutku cukup berat. makhlum saja ane kan ambil jurusan statistik, ohya statistik UT akreditasi B loh, keren juga kan UT, ane aja bangga kok heuheuehu ( walau berasa jadi mahasiswa abadi saking bangganya ). Salah satu mata kuliah yang ane ambil adalah matematika 1, dimana banyak membahas tentang integral, kamu ingat kan pelajaran yang di SMA ituh. Dulu di madrasah tempat ane belajar, hampr sama kayak UT kali yah, lebih banyak belajar mandirinya. Dalam seminggu kita hanya belajar 4 jam mata pelajaran matematika, coba bandingkan dengan SMA umum bisa belajar 8 jam mata pelajaran dalam seminggu. Alhasil gurunya jelesinnya dengan singkat padat dan tedjo (baca gak jelas). Hal ini karena di madrasah ane dulu ada mata pelajaran salaf, mulai dari fiqih, hadist, usul fiqih, nahwu shorof, balaghoh dan saudara-saudaranya heuheuheu alhasil ya, salah satunya bab tentang integral ini yang paling kacau balau, mungkin saat itu sudah terkontaminasi dengan virus cinta juga sih, ehmmmm ya sudahlah , , , , ,Oke lanjut dramanya saja heuheuheu


Ane mempelajari bab paling awal dari modul matematika 1 ini, eh sudah langsung bahas integral dengan segala tipu dayanya ha ha ha ha maksudnya dengan permasalahan soalnya, bagus sih sebenanrnya tetapi kenapa tidak dikasih pendahuluan doloe yang sedikit lebih detail, supaya mahasiswa tua kayak ane ini yang sudah entah kemana kenangan matematika di SMA dan kuliah dulu sudah hampir punah karena jarang di aplikasikan L
Baiklah dengan mengucapkan bismillah, eh ternyata entah dapet wangsit dari mana ternyata di otak ane masih menyimpan banyak memori tentang teorema integral, paling tidak yaa .. ., bisa menemukan kembali teorema yang hilang lah , dari latihan soal yang ada heuheuheu , okeh semua lanjar tanpa suatu halangan mulai dari mudah sampai middle semua habis heuheuheu mau bilang “ okey kegiatan belajar 1 Integral fungsi elsponensial, done” lah sampai soal latihan yang ke-2, catat baru latihan soal yang ke-2. Ohya yang ane kerjain tadi contoh soalnya yaa ane kerjain tanpa melihat panduan J. kembali ke soal yang ke-2, soalnya simple yaitu *( integral dx per “e” pangkat “x” ). Sudah menggunakan berbagai jurus, untuk menyelesaikan soal sesimple ini tetapi kagak nemu jawaban juga, makin lama makin bingung. hemmm, mulai pusing akhirnya yasudahlah kita gunakan fasiltas call friends, dan drama pun dimulai :

Kringgggg . .. Kringggg....kringgg
ane : mi, kakak uda bubu . .? ( saya memilih nene, salah satu mantan ane yang sekarang jadi dosen matematika di UST Jogjakarta  )
nene : huum sudah barusan saja bubu, gimana ?
ane : seharian ngapain saja tadi ?, (pertanyaan andalan ane ha ha ha ha, hampir tiap telp pertanyaannya ini )
nene : seharian dia mainan, jogged-joged bla bla bla . . dan seterusnya
ane : mi, cara menyelesaikan soal   *(integral dx per "e" pangkat "x") bagaimana yaa, kok ane kagak nemuin.
nene : sebentar (kayaknya bangun dari tempat tidur, dan konsen dengan pertanyaan ane ),
            Loh, itu kan gampang (what, hellooo kalau menurutku gampang ngapain ane telp, bener gak gan ?, )
           itukan tinggal di integralkan saja , kan turunan dari “e” pangkat “-x” sama dengan “-e” pangkat “-x”,
          Jadi hasilnya ya “-e” pangkat “-x”,
ane : lo ya gak bisa, ( masih menyangkal karena tidak sesuai dengan pemahaman ane ).
       itu kan dimisalkan u = “e “ pangkat “-x”, jadi du nya adalah “-e” pangkat “-x” dx, lha kan terus di aplikasikan
       ke soalnya kalau**)   =   =  , nah sampai sini itu ane bingung sendiri lagi
       gan, muterrr muterrr kayak gitu terus . .
nene : iyaa itu bener, itu kan sudah sama-sama “e” pangkat “-x”  , ,,
ane : ane potong pembicaraan, “iyaa tapi kan, seharusnya tidak boleh ada (-) nya, atau depannya dikasih ***)
        Berarti hasilnya nanti -1, bener tidak ?, karena  (ane berusaha memberikan contoh soal yang lain )****)
         , kita misalkan u = 3x maka du = 3 dx, kita aplikasikan ke soal *****)
        , kan gitu .  . dengan nada mantabs
nene : kalau itu betul, kenapa kalau soal ini yang di misalkan u = 3x, tetapi di kasus tadi dyang dimisalkan u = ******)
           Kenapa tidak u = -x, saja ?
ane : oh iyaa bener juga . ., Hoalahhh, kan bener , (kadang soal yang simple itu malah membingungkan ane gan).
nene : langkah yang digunakan dengan memisalkan u = “e” pangkat “-x” tadi juga bener, hanya saja endingnya yang kurang tepat. harus lebih teliti
ane : hemmm iyaaa bu dosen , , , matur nuwun gih . . ,
nene : kok tumben nanyain integral, ada yang diajarin ya ( cemburunya keluar gan )
ane : ini ngerjain modul matematika 1 yang kamu kirim kemaren, lagi semangat belajar matematika heuheuheu
nene : oowhh, okey lah kalau begitu , oh ya aku udah ngantuks seharian dikampus .
ane : okey, aku juga mau ngelanjutin belajarnya , , love u assalamu’alaikun
nene : love u too, wa’alaikumussalam
Begitulah gan, walau sudah jadi mantan kita tetap mesra ha ha ha ha ha :p
hemmmm dan wahhh, terkecoh dengan hal kecil gan, ternyata gampang seperti biasa tapi karena konsennya ke lain, malah tinggal memisalkan u = -x, hasilnya mungkin akan lebih simple dan selesai tanpa telp nene. Tapi ini lah drama yang malahan menyadarkan ane gan, ada pepetah jawa “Mburu Uceng ilang . . .” yang titik-titik lupa gan ha ha ha ha yang tahu bisa menambahkan di comment dech . . . heu heu heu
Artinya kurang lebih , kita sibuk memburu sesuatu yang ternyata tidak terlalu penteng sehingga kita malahan kehilangan sesuatu yang jauh lebih penteng dan lebih besar. Secara tidak langsung ini menjadi titik balik sendiri bagi ane gan, melihat umur yang sudah 27th,  hampir setengah umur hidup didunia ini, itupun kalau umur ane nyampe 60 nantinya gan, lalu bagaimana dengan ortu ane, simbah ane ?, artinya siap tidak siap dalam waktu dekat ane bakalan kehilangan mereka. Ini baru dengan asumsi dengan umur normal, bagaimana kalau tidak ?, itu artinya kita harus siap kehilangan siapapun orang terdekat kita, anak, istri atau siapapun itu.
Jadinya malam itu ane jadi merinding sendiri gan, kehidupan kita memang seharusnya selayaknya fungsi exponensial gan, selalu meningkat jangan sebaliknya. dari sudut pandang yang lain sebenarnya umur kita semakin berkurang bukannya semakin bertambah, tidak selayaknya kita mengejar materi terus tetapi harus diimbangi dengan ruhani. Saat ini kita mungkin ksatria, tetapi ada saatnya kita harus menjadi brahmana gan. Jangan egois mengejar kesuksesan diri, sampaikan juga kesuksesan untuk anak-anak kita, untuk adik-adik kita. kesuksesan tidak sekedar materi, tetapi ilmu agama yang cukup attitude yang baik sudah lebih dari cukup, Akhlaqul karimah di zaman sekarang ini jauh lebih berharga gan, dari sekedar materi. Coba lihat berapa banyak orang hancur karena keturunannya tidak berakhlaq, pundi-pundi yang selama ini dibangun habis begitu saja.
Jadi memang ada saatnya kita harus membaca ayat-ayat kauniyah Allah gan, banyak sekali disekitar kita bahkan semua adalah ayat kauniyah Allah, saya rasa yang ane alamin tadi juga ayat kauniyah, saat kita untuk merfleksi diri kita gan :
       1. Kejarlah sesuatu yang lebih penteng dari yang penteng apalagi yang tidak terlalu penteng, jangan sampai seperti pepatah jawa tadi,
       2. Sadarilah umur kita tidak semakin bertambah, tetapi sebaliknya umur kita semakin berkurang, jangan hanya mengejar lahiriah saja tetapi imbangi dengan laku ruhaniah juga,
      3. Ada saatnya sesorang menjadi abdi, ksatria, raja tetapi perlu disadari ada saatnya juga kita harus menjadi seorang brahmana.
       4. Jangan merehkan hal-hal kecil disekitar kita gan, siapa tahu itu akan menjadi penolong kita, sebagaimana dalam kasus pemecahan soal integral tadi, jawaban sudah ada didepan mata tetapi karena tidak focus jadinya bingung sendiri.
       5. Hemat, cermat dan bersahaja ( Dasadharma Pramuka ke 7 )

Sekian gan, semoga menjadi pelajaran bagi kita semua ^_^

Keterangan index gambar : (karena ternyata tidak bisa muncul, jadi ane capture saja ) 
*



**



***)



****)

*****)




******)










0 comments:

Post a Comment