Akhir-akhir ini sedang suka mempelajari
buku matematika 1 dari UT (Universitas Terbuka), makhlum saja semenjak masuk ke
universitas ini 4 tahun yang lalu sampai sekarang belum mendapatkan KHS (kartu
hasil studi) satupun. Bagimana tidak, lha wong selama ini ane itu gak pernah
registrasi mata kuliah, hanya pernah sekali itupun saat pertama kali masuk /
registrasi pertama kali. sebenarnya makhlum juga sih, karena saat itu ane
sedang ambil double degree di universitas yang lain, jadinya triple degree sama
si UT. Ceritanya panjang lain waktu ane certain, gimana jadinya kok malah
sekarang kagak kesampaian degreenya itu, bahkan sampai nyasar ke perusahaan minyak
Negara ini. tapi memang jujur saja, saat
belajar di UT rasanya berat sekali, ada dosennya saja cukup berat , ini kita
belajar mandiri dengan materi seabrek dan materi yang menurutku cukup berat.
makhlum saja ane kan ambil jurusan statistik, ohya statistik UT akreditasi B
loh, keren juga kan UT, ane aja bangga kok heuheuehu ( walau berasa jadi
mahasiswa abadi saking bangganya ). Salah satu mata kuliah yang ane ambil
adalah matematika 1, dimana banyak membahas tentang integral, kamu ingat kan
pelajaran yang di SMA ituh. Dulu di madrasah tempat ane belajar, hampr sama
kayak UT kali yah, lebih banyak belajar mandirinya. Dalam seminggu kita hanya
belajar 4 jam mata pelajaran matematika, coba bandingkan dengan SMA umum bisa
belajar 8 jam mata pelajaran dalam seminggu. Alhasil gurunya jelesinnya dengan
singkat padat dan tedjo (baca gak jelas). Hal ini karena di madrasah ane dulu
ada mata pelajaran salaf, mulai dari fiqih, hadist, usul fiqih, nahwu shorof,
balaghoh dan saudara-saudaranya heuheuheu alhasil ya, salah satunya bab tentang
integral ini yang paling kacau balau, mungkin saat itu sudah terkontaminasi
dengan virus cinta juga sih, ehmmmm ya sudahlah , , , , ,Oke lanjut dramanya saja
heuheuheu
Ane mempelajari bab paling awal dari
modul matematika 1 ini, eh sudah langsung bahas integral dengan segala tipu
dayanya ha ha ha ha maksudnya dengan permasalahan soalnya, bagus sih
sebenanrnya tetapi kenapa tidak dikasih pendahuluan doloe yang sedikit lebih
detail, supaya mahasiswa tua kayak ane ini yang sudah entah kemana kenangan
matematika di SMA dan kuliah dulu sudah hampir punah karena jarang di
aplikasikan L
Baiklah dengan mengucapkan bismillah, eh
ternyata entah dapet wangsit dari mana ternyata di otak ane masih menyimpan
banyak memori tentang teorema integral, paling tidak yaa .. ., bisa menemukan
kembali teorema yang hilang lah , dari latihan soal yang ada heuheuheu , okeh
semua lanjar tanpa suatu halangan mulai dari mudah sampai middle semua habis
heuheuheu mau bilang “ okey kegiatan belajar 1 Integral fungsi elsponensial,
done” lah sampai soal latihan yang ke-2, catat baru latihan soal yang ke-2.
Ohya yang ane kerjain tadi contoh soalnya yaa ane kerjain tanpa melihat panduan
J. kembali ke soal yang ke-2, soalnya
simple yaitu *(
integral dx per “e” pangkat “x” ). Sudah menggunakan berbagai jurus, untuk
menyelesaikan soal sesimple ini tetapi kagak nemu jawaban juga, makin lama
makin bingung. hemmm, mulai pusing akhirnya yasudahlah kita gunakan fasiltas
call friends, dan drama pun dimulai :
Kringgggg . .. Kringggg....kringgg
ane : mi, kakak uda bubu . .? (
saya memilih nene, salah satu mantan ane yang sekarang jadi dosen matematika di
UST Jogjakarta )
nene : huum sudah barusan saja bubu,
gimana ?
ane : seharian ngapain saja tadi ?,
(pertanyaan andalan ane ha ha ha ha, hampir tiap telp pertanyaannya ini )
nene : seharian dia mainan, jogged-joged bla
bla bla . . dan seterusnya
ane : mi, cara menyelesaikan soal
*(integral dx per "e" pangkat "x") bagaimana yaa, kok ane kagak nemuin.
nene : sebentar (kayaknya bangun dari
tempat tidur, dan konsen dengan pertanyaan ane ),
Loh, itu kan gampang (what, hellooo kalau menurutku gampang
ngapain ane telp, bener gak gan ?, )
itukan tinggal di integralkan saja , kan turunan dari “e” pangkat “-x”
sama dengan “-e” pangkat “-x”,
Jadi hasilnya ya “-e” pangkat “-x”,
ane : lo ya gak bisa, ( masih menyangkal karena tidak sesuai dengan
pemahaman ane ).
itu kan dimisalkan u = “e “ pangkat “-x”, jadi du nya adalah “-e”
pangkat “-x” dx, lha kan terus di aplikasikan
ke soalnya kalau**) =
= ,
nah sampai sini itu ane bingung sendiri lagi
gan, muterrr muterrr kayak gitu terus . .
nene : iyaa itu bener, itu kan sudah
sama-sama “e” pangkat “-x” , ,,
ane : ane potong pembicaraan, “iyaa tapi
kan, seharusnya tidak boleh ada (-) nya, atau depannya dikasih ***)
Berarti hasilnya nanti -1, bener tidak
?, karena (ane berusaha memberikan contoh soal yang lain )****)
, kita misalkan u = 3x maka du = 3 dx, kita
aplikasikan ke soal *****)
,
kan gitu . . dengan nada mantabs
nene
: kalau itu betul, kenapa kalau soal ini yang di misalkan u = 3x, tetapi di
kasus tadi dyang dimisalkan u = ******)
Kenapa tidak u = -x, saja ?
ane
: oh iyaa bener juga . ., Hoalahhh, kan bener , (kadang soal yang simple itu malah membingungkan ane gan).
nene
: langkah yang digunakan dengan memisalkan u = “e” pangkat “-x” tadi juga
bener, hanya saja endingnya yang kurang tepat. harus lebih teliti
ane
: hemmm iyaaa bu dosen , , , matur nuwun gih . . ,
nene
: kok tumben nanyain integral, ada yang diajarin ya ( cemburunya keluar gan )
ane
: ini ngerjain modul matematika 1 yang kamu kirim kemaren, lagi semangat
belajar matematika heuheuheu
nene
: oowhh, okey lah kalau begitu , oh ya aku udah ngantuks seharian dikampus .
ane
: okey, aku juga mau ngelanjutin belajarnya , , love u assalamu’alaikun
nene
: love u too, wa’alaikumussalam
Begitulah
gan, walau sudah jadi mantan kita tetap mesra ha ha ha ha ha :p
hemmmm dan wahhh, terkecoh
dengan hal kecil gan, ternyata gampang seperti biasa tapi karena konsennya ke
lain, malah tinggal memisalkan u = -x, hasilnya mungkin akan lebih simple dan
selesai tanpa telp nene. Tapi ini lah drama yang malahan menyadarkan ane gan,
ada pepetah jawa “Mburu Uceng ilang . . .” yang titik-titik lupa gan ha ha ha
ha yang tahu bisa menambahkan di comment dech . . . heu heu heu
Artinya kurang lebih , kita
sibuk memburu sesuatu yang ternyata tidak terlalu penteng sehingga kita malahan
kehilangan sesuatu yang jauh lebih penteng dan lebih besar. Secara tidak
langsung ini menjadi titik balik sendiri bagi ane gan, melihat umur yang sudah
27th, hampir setengah umur
hidup didunia ini, itupun kalau umur ane nyampe 60 nantinya gan, lalu bagaimana
dengan ortu ane, simbah ane ?, artinya siap tidak siap dalam waktu dekat ane bakalan
kehilangan mereka. Ini baru dengan asumsi dengan umur normal, bagaimana kalau
tidak ?, itu artinya kita harus siap kehilangan siapapun orang terdekat kita,
anak, istri atau siapapun itu.
Jadinya malam itu ane jadi
merinding sendiri gan, kehidupan kita memang seharusnya selayaknya fungsi
exponensial gan, selalu meningkat jangan sebaliknya. dari sudut pandang yang
lain sebenarnya umur kita semakin berkurang bukannya semakin bertambah, tidak
selayaknya kita mengejar materi terus tetapi harus diimbangi dengan ruhani.
Saat ini kita mungkin ksatria, tetapi ada saatnya kita harus menjadi brahmana
gan. Jangan egois mengejar kesuksesan diri, sampaikan juga kesuksesan untuk
anak-anak kita, untuk adik-adik kita. kesuksesan tidak sekedar materi, tetapi
ilmu agama yang cukup attitude yang baik sudah lebih dari cukup, Akhlaqul
karimah di zaman sekarang ini jauh lebih berharga gan, dari sekedar materi.
Coba lihat berapa banyak orang hancur karena keturunannya tidak berakhlaq,
pundi-pundi yang selama ini dibangun habis begitu saja.
Jadi memang ada saatnya kita
harus membaca ayat-ayat kauniyah Allah gan, banyak sekali disekitar kita bahkan
semua adalah ayat kauniyah Allah, saya rasa yang ane alamin tadi juga ayat
kauniyah, saat kita untuk merfleksi diri kita gan :
1. Kejarlah
sesuatu yang lebih penteng dari yang penteng apalagi yang tidak terlalu
penteng, jangan sampai seperti pepatah jawa tadi,
2. Sadarilah
umur kita tidak semakin bertambah, tetapi sebaliknya umur kita semakin
berkurang, jangan hanya mengejar lahiriah saja tetapi imbangi dengan laku
ruhaniah juga,
3. Ada
saatnya sesorang menjadi abdi, ksatria, raja tetapi perlu disadari ada saatnya
juga kita harus menjadi seorang brahmana.
4. Jangan
merehkan hal-hal kecil disekitar kita gan, siapa tahu itu akan menjadi penolong
kita, sebagaimana dalam kasus pemecahan soal integral tadi, jawaban sudah ada
didepan mata tetapi karena tidak focus jadinya bingung sendiri.
5. Hemat,
cermat dan bersahaja ( Dasadharma Pramuka ke 7 )
Sekian gan, semoga menjadi
pelajaran bagi kita semua ^_^
Keterangan index gambar : (karena ternyata tidak bisa muncul, jadi ane capture saja )
**
***)
****)
*****)
******)
0 comments:
Post a Comment